
Jakarta, RIC – Rencana Pembangunan Pulau Sampah, itu sudah menyatu dan sejalan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN). Karena itu sudah menjadi bagian dan masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2024 – 2044.
Pembangunan Pulau Sampah menjadi penting karena sampah pun terus meningkat dari waktu ke waktu. Sampah yang dihasilkan setiap hari sekitar 8.000 ton.
Hal ini dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Joko Agus Setyono dalam Rapat Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025 – 2045 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Selain sampah meningkat, kata Joko, biaya sosial untuk pembuangan sampah ke Bantar Gebang pun mahal. Sebagai biaya sosial, sekitar Rp1 miliar setiap hari.
Karena itu, membangun dan keberadaan Pulau Sampah, bisa menjawab persoalan sampah yang terus meningkat sekitar 8.000 ton per hari.
Dengan kehadiran Pulau Sampah, bukan hanya untuk sampah Jakarta tetapi sampah dari Bekasi pun bisa memanfaatkan Pulau Sampah.
Selama ini pun, tempat pembuangan Bantar Gebang selain digunakan Pemerintah Jakarta, juga dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah Pemerintah Kota Bekasi. (as)