
Teguh-Setyabudi, Dirjen Dukcapil Kemendagri. /ist
PRESIDEN Joko Widodo menunjuk Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)Teguh Setyabudi menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta. Teguh menggantikan Heru Budi Hartono yang mengakhiri tugas sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta pada 17 Oktober 2024.
Teguh, kelahiran Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, 8 Maret 1967 ini dari kecil sudah terbiasa dengan lingkungan pendidikan. Kedua orangtuanya, Drs. H Kardoyo dan ibu Hj Sulastri adalah guru.
Teguh, anak ke empat dari sembilan bersaudara ini tergolong anak cerdas. Selama Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas ( SMA), Teguh selalu berada di rangking 1 sampai dengan 3. Tidak pernah keluar dari posisi tiga besar.
Tidak hanya prestasi di sekolah, Teguh selama di sekolah pun aktif di OSIS dan Pramuka. Keaktifan Teguh tidak berhenti tetapi terus mengalir seakan sudah menjadi darah daging hidupnya. Ketika masuk Universitas Gajah Mada, Teguh tetap aktif bahkan pernah menjabat Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM.
Sebagai aktivis, Teguh yang mengambil jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM, ketika menyelesaikan studi akhirnya lewat skripsi dengan judul “Perkembangan Peran dan Fungsi DPR RI tahun 1967 sampai 1987”.
Lulus dari UGM, Teguh masuk Kementerian Dalam Negeri di Badan Diklat Mendagri dan tahun 1993 resmi menjadi PNS. Dari sini perjalanan karier Teguh, anak ke empat dari sembilan bersaudara, terus menanjak.
Sementara pendidikan S-2 di bidang Teknologi Pendidikan menjadikan Teguh Setyabudi yang bertugas di Badan Diklat Departemen Dalam Negeri memiliki kompetensi yang pas, yakni S-1 di bidang Ilmu Pemerintahan dan S-2 di bidang Teknologi Pendidikan.
Pada tahun 2020 Teguh Setyabudi berhasil menyelesaikan studi S-3nya dan memperoleh gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan predikat cum-laude.
Disertasi yang disusun juga sangat menarik, yakni tentang pilkada langsung yang berjudul “Analisis Dinamika Pemilihan Langsung Gubernur dan Wakil Gubernur – Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Tenggara”.
Anak pasangan Drs H Kardoyo dan Hj Sulastri ini menjadi Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kemendagri. Selain itu, pernah menjabat Direktur Otonomi Daerah dan pernah dua kali menjadi Penjabat Gubernur di Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Utara. (andreas)