
Jakarta, RIC – Belasan Partai Politik DKI Jakarta, kemarin, Senin (19/8/2024), telah mendeklarasikan pasangan Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil dengan Suswono.
Ridwan Kamil merupakan kader Partai Golkar dan mantan Gubernur Jawa Barat. Sementara Suswono merupakan kader PKS mantan Menteri Pertanian.
Terkait hal ini, pandangan masyarakat tentu terbelah. Kenapa? Pasangan ini merupakan pasangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, yang lebih banyak diasosiasikan dikendalikan Partai Gerindra, bukan pengusul RK – Suswono yakni Golkar dan PKS.
“Berdasarkan Putusan MK No 60/PUU – XXII/2024, parpol yang bisa mengajukan pasangan memiliki 7,5% kursi di DPRD. Merujuk pada putusan MK itu hampir semua partai di KIM Plus, kecuali Partai Gelora dan Garuda, bisa mengajukan pasangan sendiri,” ungkap Pengamat Intelijen dan Geopolitik Amir Hamzah kepada realitasindonesia.com, Selasa (20/8/2024).
Bila Golkar dan PKS sudah berketetapan mengajukan RK – Suswono, Amir melanjutkan, partai – partai lain pun bisa mengajukan pasangan sendiri.
“Ini merupakan peluang perpecahan di tubuh KIM Plus. Terutama bagi Gerinda karena mengajukan yang bukan kader sendiri. Padahal Partai Gerindra merupakan pemenang Pilpres. Ngapain juga jagoin orang lain,” urai Amir.
Tapi, masih menurut Amir, khusus untuk perhatian Prabowo dan terutama untuk perhatiannya Dasco Sufni Ahmad, secara struktural dan kultural Gerindra DKI Jakarta akan kehilangan kemampuan dalam mengelola Pilkada Jakarta karena Ketua DPD Gerindra DKI dicalonkan untuk untuk bertarung sebagai Bakal Calon Walikota Tangsel.
Selain itu, hubungan DPD Gerindra dengan pemilihnya di DKI Jakarta terdapat banyak kendala karena perilaku ketuanya yang sering tidak sesuai aspirasi pendukungnya.
“Kondisi Gerindra ini harus mendapat perhatian serius Prabowo dan Dasco. Diharapkan Prabowo jangan terlalu sibuk mengurusi kepentingan Jokowi namun membiarkan Gerindra DKI Jakarta berantakan,” tandas Amir. *man