
Suasana Rapat Bamus DPRD DKI Jakarta dipimpin Ketua DPRD DKI Jakarta Khoiruddin. *ric/andreas
Jakarta, RIC – Pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta tahun 2025 sebesar Rp85 triliun lebih dilaksanakan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Tahun – tahun sebelumnya, biasanya dilaksanakan di Jaya Raya Puncak Bogor.
Usulan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco agar pembahasan RAPBD DKI Jakarta dilakukan di gedung DPRD DKI Jakarta disetujui para anggota dewan yang hadir dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) yang dipimpin Ketua DPRD DKI Jakata, Khoirudin.
Alasan Baco mengusulkan rapat pembahasan RAPBD tahun 2025 dilaksanakan di gedung DPRD DKI Jakarta atas pertimbangan efisiensi waktu.
Bila rapat di Jaya Raya Puncak Bogor, tidak efektif dari segi waktu. Perjalanan Jakarta menuju tempat pembahasan anggaran di Jaya Raya Puncak Bogor memakan waktu sekitar satu jam 30 menit.
Begitu pun sebaliknya. Perjalanan dari Jaya Raya Puncak Bogor ke Jakarta juga memakan waktu sekitar satu jam tiga puluh menit. Pertimbangan waktu menjadi alasan karena ada anggota dewan biasanya pergi – pulang. Pagi datang dan malam pulang. Dari segi waktu tidak efektif sehingga lebih baik di Jakarta.
Tambahan lagi, kata Baco, lokasi yang ada di puncak pun tidak bagus – bagus amat. “Lokasi di sana pun tidak bagus – bagus amat,” ujar Baco, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Golkar.
Baco pun berharap agar waktu pembahasan RAPBD DKI Jakarta jangan terlalu mepet karena perlu serius dan sungguh – sungguh membahas RAPBD sekitar Rp85 triliun. (as)