
Silaturahmi Forum Purnawirawan Prajurit TNI dengan Tokoh Masyarakat, Kamis (18/4/2025). *kirman/ric
Jakarta, RIC – Menilik kondisi negara saat ini yang bisa dibilang dalam keprihatinan baik dari sisi ekonomi, sosial dan politik. Bahkan ada upaya terstruktur, sistematis dan masif dari pihak-pihak tertentu untuk menjadikan Indonesia seperti Singapura, di mana pribumi tergusur dan digantikan pendatang asal Cina. Tak hanya itu, ada upaya dari mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk tetap berkuasa.
Kondisi tersebut yang membangkitkan semangat Forum Purnawiran Prajurit TNI mengadakan silaturahmi dengan para tokoh masyarakat, baru – baru ini di kawasan Utara Jakarta. Dari forum silaturahmi tersebut menghasilkan delapan poin pernyataan sikap.
Ternyata, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan merespon pernyataan sikap Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang dibacakan dalam acara Silaturahmi Purnawirawan TNI dengan Tokoh Masyarakat di sebuah masjid di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (17/4/2025).
Dalam acara itu hadir lebih dari 300 purnawirawan dari yang berpangkat perwira tinggi hingga prajurit. Nama-nama besar di lingkungan TNI juga ada di belakang forum ini, dan namanya tertulis sebagai penandatangan pernyataan sikap, di antaranya Jenderal (Purn) Tri Soetrisno dan Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto.
“Saya dapat info dari salah satu orang terdekat Prabowo yang juga merupakan jajaran elit Partai Gerindra kalau Prabowo merespon positif acara para purnawirawan itu, termasuk poin-poin pernyataan sikapnya. Bahkan kata dia, Prabowo akan membentuk tim yang terdiri dari para purnawirawan yang ada di ring satunya,” ungkap Pengamat Intelijen dan Geopolitik Amir Hamzah, Minggu (20/4/2025).
Berdasarkan informasi orang dekat Prabowo tersebut, Amir melanjutkan, tim yang dibentuk akan menemui para purnawirawan itu dan juga akan mengagendakan pertemuan para purnawirawan itu dengan Presiden Prabowo.
“Saya melihat ini hal yang positif dari Presiden Prabowo karena selain di Forum Purnawirawan Prajurit TNI itu ada teman seangkatannya, ada senior dan juniornya, juga karena apa yang mereka sampaikan pada poin-poin pernyataan sikapnya memang sudah selayaknya dicermati, direspon dan ditindaklanjuti oleh Presiden Prabowo,” terang Amir.
Dualisme Kepemimpinan
Ia melihat kondisi negara saat ini sebagaimana diungkap para purnawirawan itu selama silaturahmi berlangsung, ada upaya yang terstruktur, sistematis dan masif dari pihak-pihak tertentu untuk menjadikan Indonesia seperti Singapura, di mana pribumi tergusur dan digantikan pendatang asal Cina dan adanya upaya dari mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk tetap berkuasa.
“Saya menggaris bawahi pernyataan Said Didu dalam acara itu bahwa saat ini telah terjadi Matahari Kembar di pemerintahan Presiden Prabowo atau dualisme kepemimpinan, karena faktanya kalau kita lihat ada menteri yang ke rumah Jokowi dan kemudian seorang di antaranya menyebut Jokowi sebagai bosnya,” kata Amir.
Terkini, para Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah Polri Pendidikan Reguler ke-65 menemui Jokowi dan kemudian mendapat pengarahan darinya. Indikasi terjadinya Matahari Kembar itu memang bukan isapan jempol dan itu tidak bisa dibiarkan karena akan merongrong Pemerintahan Prabowo.
Kehadiran peserta Sespim Polri ke rumah Jokowi, bisa juga dipahami merupakan respons atas pernyataan FPP TNI yang meminta agar Polri di bawah Mendagri. Padahal selama sepuluh tahun terakhir atau selama dua periode kepemimpinan Jokowi, Polri menikmati posisinya di bawah Presiden langsung.
Ketika ditanya apakah Prabowo dapat memenuhi apa yang diminta para purnawirawan itu sebagaimana disebutkan dalam pernyataan sikapnya? Amir mengatakan saat ini Prabowo sesungguhnya dalam posisi yang sulit.
“Karena Kapolri dan Panglima TNI yang saat ini bertugas adalah orang-orang yang dilantik oleh Jokowi, sehingga loyalitasnya sudah tentu kepada orang yang mengangkatnya. ini pula yang harus diselesaikan, walaupun sejatinya sebagai aparatur harus lebih loyal kepada negara melalui pemimpin negara bukan loyal kepada mantan pemimpin atau yang melantiknya,” tegas Amir.
Ia berharap munculnya Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang telah menyatakan mendukung Presiden Prabowo dan membersamainya sepanjang Prabowo dapat mengedepankan kepentingan negara dan rakyat, dapat menjadi tambahan energi bagi Prabowo agar dapat bekerja sesuai harapan dan tuntutan masyarakat.
“Saya percaya Presiden Prabowo mampu,” tandas Amir.
Untuk diketahui, ada delapan poin pada pernyataan sikap Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yakni:
1. Kembali ke UUD 1945 Asli sebagai Tata Hukum Politik dan Tata Tertib Pemerintahan
2. Mendukung Program Kerja Kabinet Merah Putih yang dikenal sebagai Asta Cita, kecuali untuk kelanjutan pembangunan Ibukota Nusantara (IKN)
3. Menghentikan PSN PIK 2, PSN Rembang dan kasus – kasus yang serupa dikarenakan sangat merugikan dan menindas masyarakat, serta berdampak pada kerusakan lingkungan
4. Menghentikan tenaga kerja asing dari China yang masuk ke wilayah Indonesia dan mengembalikan tenaga kerja Cina ke negara asalnya
5. Pemerintah wajib melakukan penertiban pengelolaan pertambangan yang sesuai dengan aturan dan UUD 1945 Pasal 13 ayat (2) dan ayat (3).
6. Melakukan re-shuffle kepada para manteri yang sangat diduga telah melakukan kejahatan korupsi dan mengambil tindakan tegas kepada para pejabat dan aparat negara yang masih terikat dengan kepentingan mantan Presiden Joko Widodo
7. Mengembalikan Polri pada fungsi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di bawah Kemendagri.
8. Mengusulkan pergantian Wakil Presiden kepada MPR karena putusan MK terhadap Pasal 169 Huruf Q UU Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman. *man