
Pimpinan FDK UPTQ dalam suatu kegiatan. *ist
Jakarta, RIC – Sebanyak 50 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas PTIQ (UPTQ) akan melaksanakan Kuliah Khidmah Mahasiswa (KKM) Internasional ke Malaysia. Para mahasiswa tersebut akan melakukan KKM selama kurang lebih 25 hari. Berangkat dijadwalkan 30 Juli dan kembali ke tanah air 23 Agustus 2025.
Kegiatan KKM Internasional baru pertama kali digelar namun animonya sangat besar. Dengan berbagai pertimbangan, pihak fakultas untuk tahun ini membatasi hanya 50 peserta.
Sebagai persiapan keberangkatan, para peserta KKM mendapat pengarahan dan penjelasan dari Dekan Fakultas FDK UPTQ Dr Topikurohman MA serta Event Organizer KKM Internasional Dito Alif Pratama, Sabtu (26/5/2025). Selain peserta KKM, pada acara yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) hadir Ketua Program Studi (Prodi) Manajemen Dakwah Dr Nanang Kuswara dan Ketua Prodi Komunikasi Achmad Fachrudin, beserta sejumlah dosen pendamping.
Dekan Fakultas Dakwah UPTQ Topikurahman mengatakan, kegiatan KKM Internasional antara lain bertujuan untuk mengimplementasikan teori dan keilmuwan dakwah dan komunikasi yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik nyata di lapangan. Selain juga memberikan pengalaman internasional sangat berharga bagi mahasiswa yang pastinya belum tentu akan diperoleh jika KKM di dalam negeri. Serta untuk meningkatkan status akreditasi di lingkungan FDK UPTQ dan juga ikhtiar go international UPTQ.
Topikuhrahman menambahkan, titik berat KKM di Malaysia adalah melakukan pengabdian masyarakat, khususnya bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Tantangannya, anak-anak tersebut seringkali kesulitan mengakses pendidikan formal karena ketidakjelasan dokumen kependudukan seperti akta kelahiran, paspor dan sebagainya. Bahkan ada anak-anak yang stres dan trauma karena orang tuanya broken home. Oleh karena itu, ia minta agar berbagai kondisi objektif tersebut dijadikan perhatian dan pertimbangan saat KKM di Malaysia.
Sementara Event Organizer KKM Internasional Dito Alif Pratama menjelaskan, berbagai aspek teknis persiapan yang sudah dilakukan. Diantaranya koordinasi dan komunikasi dengan Kedubes RI di Malaysia, penetapan 18 tempat KKM yang lokasinya banyak berdekatan dengan negara Thailand, pengurusan paspor peserta KKM dan lain-lain.
Dito tak lupa mengingatkan peserta KKM menaati tertib dan disiplin saat keberangkatan hingga kepulangan ke tanah air. Serta menjaga soliditas dan etika antar sesama peserta KKM dan adat istiadat serta hukum yang berlaku di negeri Jiran tersebut. (abah/man).