
Proyek peningkatan drainase dibawah tufoksi Dinas Sumber Daya Air mangkrak sejak TA 2022 hingga TA 2025 dan akan dijadikan proyek multi years. *ist
Jakarta, RIC – Proyek mangkrak hampir tiga tahun sejak 2022, kini menjadi proyek multi years atau tahun jamak. Proyek yang berada di beberapa titik di daerah Daan Mogot Jakarta Barat akan dikerjakan selama tiga tahun, tahun jamak dari 2025 sampai dengan tahun 2027.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menjelaskan hal ini kepada realitasindonesia.com, Jumat (8/8/2025), di gedung DPRD DKI Jakarta, saat ditanya kelanjutan proyek mangkrak sejak tahun 2022 di Daan Mogot tanpa ada kelanjutan.
Ika juga menegaskan kontraktor atau perusahaan lama sudah di-blacklist, masuk daftar hitam. Meski demikian, ketika ditanya nama kontraktor atau perusahaan yang membiarkan pekerjaan mangkrak yang menimbulkan kemacetan serta mengganggu perjalanan masyarakat, Ika mengatakan tidak ingat.
Saat ditanya kontraktor atau perusahaan yang melanjutkan pekerjaan yang mangkrak terbengkalai, Ika belum tahu karena saat ini masih dalam proses lelang, belum ada pemenang. “Kontraktornya belum tahu, belum ada karena lelang masih dalam proses,” kata Ika.
Proyek dikerjakan dalam tahun jamak karena ada beberapa titik atau lokasi yang harus diselesaikan dan tidak bisa dilaksanakan satu tahun. “Proyek multi years karena ada beberapa titik atau lokasi pekerjaan yang mesti diselesaikan dan dituntaskan,” tutur Ika.
Proyek mangkrak di kawasan Daan Mogot Jakarta Barat sempat menjadi sorotan sekaligus pertanyaan anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana dalam rapat dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beberapa hari yang lalu.
Dalam rapat konsultasi pembahasan Rancangan Kebijakan Umum APBD serta Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA & PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026, William yang juga wakil rakyat dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia mengatakan, banyak proyek mangkrak. Salah satu contohnya proyek SDA di Daan Mogot Jakarta Barat.
Proyek yang mangkrak sejak tahun 2022 tanpa ada kelanjutan, itu memakan bahu jalan sekaligus mempersempit jalan. Akibatnya, kemacetan panjang mengganggu aktifitas masyarakat.
Untuk itu, menurut William, Inspektorat DKI Jakarta perlu membentuk satuan tugas (satgas) khusus guna pengamanan proyek-proyek agar berjalan sesuai rencana dan selesai tepat waktu.
Satgas ini penting untuk mengawasi proyek sejak perencanaan, pelaksanaan hingga tuntas. Dan, proyek-proyek tidak dikerjakan bersamaan di daerah yang sama, dalam waktu yang sama karena akan menimbulkan kemacetan. proyek galian bisa di mana-mana menyebabkan kemacetan. “Kemacetan yang kita ciptakan sendiri karena perencanaan dan pengawasan yang kurang,” tegas William. (as)