
Proyek Rehab Sekolah. *ist
Jakarta, RIC – Lelang rehab total gedung sekolah mulai paket 1 hingga paket 4, sebagaimana tayangan www.lpsedki.co.id, dinyatakan lelang telah selesai sejak pekan kemarin.
Walaupun begitu, belum ada perusahaan yang dinyatakan sebagai pemenang lelang.
Menilik dari peserta lelang yang memberikan penawaran harga dari Paket 1 hingga paket 4, didominasi perusahaan BUMN.
Belum adanya pemenang dalam proyek konstruksi tersebut mengundang pertanyaan besar.
Terkait hal ini, Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta I Dewa Made Soni Aryawan menyatakan proses untuk 4 kegiatan tersebut belum selesai. Dimana saat ini sedang tahap review hasil akhir pokja oleh Tim Review BPPBJ.
“Hal ini dilakukan sebagai bagian dari proses PBJ yang prudent dan professional. Hasil dari Tim Review akan disampaikan ke PA untuk dilakukan proses lebih lanjut sesuai prosedur dan kewenangan masing – masing,” jelas Made Soni kepada realitasindonesia.com, lewat pesan WhatsApp, Selasa (15/7/2025) malam.
Menanggapi hal ini Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah menyatakan dengan tidak segera mengabarkan perusahaan pemenang tender akan makin memperpendek waktu pengerjaan proyek. “Dengan pola seperti itu memunculkan dugaan kesengajaan makin singkat waktu pengerjaan maka ‘terdesak’ waktu bisa dijadikan alasan untuk mensubkontraktorkan,” terang Amir.
Buruk, Makelar & Negosiasi
Dengan pola seperti itu, akan makin merendahkan kualitas bangunan atau proyek. “Jika proyek di-sub-kan paling banter perusahaan yang menerima pekerjaan subkon paling tinggi menerima 80 persen dari nilai penawaran atau harga terkoreksi. Itu masih bagus, tapi juga lebih rendah dari 80 persen. Hal seperti ini menjadikan perusahaan pemenang tender tidak salah jika dicap hanya menjadi perusahaan makelar proyek,” tegas Amir.
Dalam kesempatan sama, Amir juga tidak menepis adanya dugaan belum diumumkannya perusahaan pemenang lelang karena “sedang negosiasi”.
Tujuh Bulan
Mengacu pada uraian singkat pekerjaan jasa konstruksi Rehab Total Gedung Sekolah Tahun 2025 Paket 1 hingga Paket 4, kebutuhan waktu jasa konstruksi rehab total didasari hasil justifikasi teknis konsultan DED yaitu selama 7 (tujuh) bulan, begitu juga terhadap kebutuhan tenaga ahli dalan paket pekerjaan rehab total ini.
Menilik hal ini, memunculkan kekhawatiran antara waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek dan belum adanya penetapan pemenang lelang hingga pertengahan Juli ini bakal mengurangi waktu pelaksanaan proyek.
Kondisi ini mengingatkan pelaksanaan proyek rehab sekolah TA 2024 ada yang belum selesai hingga tahun anggaran tuntas. Bahkan hingga Maret 2025 masih dikerjakan. Fakta ini menjadi perhatian Komisi E DPRD DKI Jakarta.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana prihatin dengan apa yang terjadi. Temuan KPK ini bukan sekadar hal teknis, tetapi berdampak langsung pada terganggunya kegiatan belajar mengajar.
Apa yang dinyatakan Amir perihal kualitas bangunan rendah, perusahaan pemenang hanya jadi makelar atau dengan bahasa lain adalah main contractor bakal menjadi kenyataan.
Proyek Rehab Total Sekolah Paket 1 terdiri dari 5 (lima) lokasi Jakarta Barat, dengan rincian sebanyak 2 SD, Alih Fungsi SDN menjadi USB SMP, 1 SMA, 1 SMP & SDN Kota Bambu 01/02) dan 1 TKN.
Untuk Paket 2 terdiri dari 5 (lima) lokasi dan 1 (satu) sekolah di wilayah Jakarta Pusat 1 SD, 4 (empat) sekolah di wilayah Jakarta Selatan sebanyak 4 SD (SDN Cilandak Barat 08, SDN & USB SMP.
Lalu, Paket 3 terdiri dari 5 (lima) lokasi dan 6 (enam) sekolah di wilayah Jakarta Selatan, dengan rincian sebanyak 3 SD & USB SMPN, 1 SMP dan 1 SMKN.
Dan, Paket 4 terdiri dari 4 (empat) lokasi 3 (tiga) wilayah Jakarta Timur, dengan rincian: sebanyak 2 SD,.1 SMP dan 1 (satu) wilayah Jakarta Utara, dengan rincian: 1 SMK.
Untuk diketahui, menilik daftar peserta lelang yang memasukan harga penawaran dari perusahaan non BUMN dan perusahaan BUMN menarik untuk ditelisik. Perusahaan – perusahaan BUMN itu antara lain: PT Nindya Karya, PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya dan PT Hutama Karya serta PT Pembangunan Perumahan.
Sementara perusahaan non BUMN antara lain PT Tureloto Batu Indah, PT Murni Konstruksi Indonesia, PT Permata Anugerah Yalapersada dan PT Kembar Jaya Abadi. Tak ketinggalan pula perusahaan BUMD PT Jaya Konstruksi Manggala Persada. *man