
Jubir GCA Amir Hamzah (berkopiah dan berbatik hitam) saat berbincang dengan Johermansyah,mantan Ketua PSSI (kanan, membelakangi kamera). *ric/kirman
Jakarta, RIC – Kondisi keuangan, moneter dan fiskal negara kita bisa dibilang berantakan. Memasuki awal tahun 2025, kita sudah dihadang bayar cicilan dan bunga utang warisan rejim Joko Widodo.
Belum lagi kondisi likuiditas yang kering. Sementara Presiden Prabowo harus segera merealisasikan janji – janji politiknya.
Guna memenuhi kesemuanya itu, Presiden Prabowo sudah berkunjung ke beberapa negara guna mencari investasi baru bagi pemenuhan kebutuhan – kebutuhan tersebut. Namun nampaknya kunjungan tersebut belum memberikan manfaat sebagaimana diharapkan.
Keadaan ini diperparah lagi dengan anugerah pejabat paling korup yang disematkan kepada mantan Presiden Jokowi oleh OCCRP.
Menilik kondisi ini, Juru Bicara dan Juru Runding The Collateral House (GCA) Amir Hamzah menyatakan, Presiden Prabowo tidak perlu repot – repot berkeliling dunia jika hanya sekadar mencari investasi atau pinjaman.
“Presiden Prabowo sudah tidak perlu ragu lagi untuk memanfaatkan dana GCA. Caranya? Presiden Prabowo hanya perlu mengeluarkan maklumat, bisa lewat instruksi presiden atau keputusan presiden,” saran Amir, kepada realitasindonesia.com, Rabu (1/1/2025).
Kendati pun kondisi keuangan, moneter dan fiskal serta kepercayaan Bank Dunia dan internasional agak menurun, lanjut Amir, bukan berarti tidak ada solusi.
Pernyataan Amir bukan tanpa alasan, mengingat Negara Malaysia, Thailand dan Turki akan memanfaatkan dana GCA guna mengatasi kondisi keuangannya, pada tahun ini -2025.
Informasi tersebut, aku Amir, disampaikan langsung pemilik dana GCA Nomor Rekening 103.357.777, Inderawan Heri Widiyanto (IHW), saat menggelar acara pernikahan putranya.
“Bahkan IHW juga secara langsung menyatakan sebenarnya ada beberapa kebijakan yang telah dilakukan Presiden Prabowo sudah dibayang – bayangi dana GCA. Jadi, Presiden Prabowo tidak perlu sungkan lagi, tidak perlu ragu lagi untuk memanfaatkan dana GCA,” tegas Amir.
Hal itu perlu dilakukan Presiden Prabowo, tandas Amir, guna bisa menyejahterakan rakyat, sesuai dengan esensi GCA yaitu humanity for humanitarian. Hal ini seiring dengan pernyataan Presiden Prabowo dalam setiap kesempatan untuk merealisasikan amanat konstitusi yang termaktub dalam alinea keempat UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945. *man