
Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah bersama Ketua DPRD DKI Jakarta Khoiruddin dan Pemred realitasindonesia.com. *RIC/kirman
Jakarta, RIC – Selama ini, terkait perhelatan Pilkada Jakarta 2024, Pengamat Kebijakan Publik Amir Hamzah seolah puasa membicarakan soal masalah ini.
Sudah banyak pengamat, politisi, para mantan gubernur dan para tokoh asal Betawi bersuara terkait hiruk pikuk Pilkada Jakarta 2024, pun demikian sudah menentukan dukungannya kepada pasangan para calon.
Tentu hal ini menarik untuk ditanyakan, terlebih tinggal beberapa hari lagi pencoblosan dilakukan yakni pada 27 November.
Untuk itu, realitasindonesia.com menemui Amir Hamzah, untuk mengulas pandangan dan sorotannya pada Pillkada Jakarta 2024 ini.
“Jika selama ini tidak bicara soal Pilkada Jakarta dan membuat ulasan para calon karena saya beranggapan Pilkada Jakarta 2024 bukan segala – galanya,” buka Amir, Rabu (20/11/2024).
Kemudian karena Jakarta masih tetap sebagai ibukota negara dan juga baru terjadi pergantian pimpinan nasional dari rejim Jokowi ke rejim Prabowo tentu hal ini akan mempengaruhi perkembangan politik Jakarta sebagai ibukota negara.
Sangat beruntung, lanjut Amir, Mendagri menyatakan Jakarta masih tetap sebagai ibukota negara.
“Menurut analisa saya antara Iima sampai 10 tahun mendatang Jakarta masih tetap sebagai ibukota negara. Sehingga rencana untuk memindahkan ibukota itu biarkan saja jadi mimpinya Jokowi yang akan usang,” kata Amir.
Itulah kenapa selama ini, masih kata Amir, soal Pilkada diam tapi tetap memperhatikan semua yang berkaitan dengan proses Pilkada termasuk sepak terjang pasangan calon dan tim sukses pasangan mereka.
“Sebenarnya, sejak awal KPU menetapkan pasangan calon saya sudah menetapkan pasangan mana yang akan saya dukung dengan didukung berbagai perkiraan pasangan itu akan menang.
Amir mengakui tidak menyatakan sikapnya sejak semula karena ingin melihat akurasi perkiraan yang telah dibuatnya, apakahb perkiraannya itu sesuai dengan realitas yang muncul belakangan ini.
Untuk diketahui sampai hari ini bebeberap lembaga survey menyimpulkan bahwa pasangan Pramono dan Rano Karno memperoleh dukungan 46%.
“Melihat hasil survey itulah saya terbuka menjawab pertanyaan Anda bahwa setelah ditetapkan Prasetio Edi Marsudi sebagai Ketua Tim Pemenenangn Pramono – Rano Karno, saya menyampaikan sikap saya bahwa saya akan mendukung pasangan Pram Rano Karno pada Pilkada 2024 ini,” tegas Amir.
Selain itu, Amir juga menyampaikan pula kepada Pras, walaupun sampai sekarang belum berjumpa dengan Boy Sadikin, memiliki pandangan soal simbiosa mutualistik yang selama ini terjalin antara Prasetio dan Boy Sadikin bisa menjadi pemicu bagi terwujudnya kemenangan pasangan Pramono dan Rano Karno.
Kenapa selama ini terkesan menutup diri untuk tidak ikut terlibat langsung dalam masalah masalah Pilkada dan pasangan pasangan calon?
“Karena memberikan dukungan kepada pasangan calon seperti Pramono – Rano Karno bukan sesuatu yang luar biasa. Jadi tidak perlu diumbar – umbar. Dukungan yang riil adalah dalam bentuk kontribusi apa yang bisa kita berikan saat mereka terpilih dan sudah secara resmi menjadi gubernur dan wakil gubernur,” pungkas Amir. *man